BANYUWANGI, KOMPAS.com - Kabupaten Banyuwangi di Jawa Timur mempunyai 62 varian durian merah yang tersebar di 5 kecamatan. Hal tersebut disampaikan Eko Mulyanto, Kepala Bidang Riset dan Pengembangan Forum Pemerhati Holtikultura kepada Kompas Travel. "Tahun ini ada 3 varian yang akan kita daftarkan dari 62 varian jenis durian merah yang ada di Banyuwangi," jelas Eko.
Semantara itu dari 62 varian tersebut, baru 11 varian yang layak masuk dalam kategori internasional sedangkan sisanya masih layak dikonsumsi karena perlu perbaikan. "Ada beberapa syarat untuk masuk kategori internasional seperti beratnya yang standar antara 1,5 sampai 2 kilogram. Tahan antara 2 sampai 3 minggu dan masih dalam baik saat di frozen," ungkapnya. (Baca: Yuk, Coba Es Krim Durian Keren)
Eko mengaku untuk tahun ini, produksi durian merah hanya 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya karena kondisi cuaca yang tidak mendukung. "Tahun ini hanya sekitar 800-an buah durian merah dibandingkan tahun kemarin yang mencapai 2 ribu buah. Semuanya dari pohon durian merah yang berjumlah sekitar 200 pohon yang tersebar di 5 kecamatan," jelasnya.
Saat ini, Eko mengaku dari target 15 ribu bibit yang ditanam hingga akhir tahun, sudah ada 3 ribu bibit yang dipersiapkan. Sedangkan pohon durian yang sudah ditanam sekitar 1.500 bibit. "Masa panen antara 7 sampai 12 tahun tergantung perawatan. Ke depannya Banyuwangi diharapkan menjadi pusat pengembangan dan penelitian durian merah di Indonesia," katanya. (Baca: Kalau ke Kendal, Cicipi Kolak Durian Bu Sri)
KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Jenis durian merah Si Wuyut Desa Kemiren, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.
Selain itu, perawatan dari petani juga mempengaruhi kualitas durian merah. "Karena posisi Banyuwangi maka dibutuhkan penambahan sulfur dan dinaikkan kadar garam tanah," tambahnya.
Sementara itu Sri Wijayanti Yusuf, selaku Direktur Holtikultura Kementerian Pertanian menjelaskan varietas durian merah di Banyuwangi harus didaftarkan ke Kementrian Pertanian dan selanjutnya akan dibuat pembibitan secara formal untuk disebarkan di seluruh Indonesia.
"Ini penting untuk jangka panjang termasuk mendaftarkan indikasi geografis ke Dirjen Haki. Keuntungannya selain untuk mensejahterakan masyarakat Banyuwangi juga untuk memberikan jaminan mutu kepada konsumen. Kualitas, ketebalan daging, warna dan aromanya sama. Jadi yang membeli bibit durian merah ada standarnya. Kami siap untuk pengembangan benih dan juga petaninya," kata Sri.
Semantara itu dari 62 varian tersebut, baru 11 varian yang layak masuk dalam kategori internasional sedangkan sisanya masih layak dikonsumsi karena perlu perbaikan. "Ada beberapa syarat untuk masuk kategori internasional seperti beratnya yang standar antara 1,5 sampai 2 kilogram. Tahan antara 2 sampai 3 minggu dan masih dalam baik saat di frozen," ungkapnya. (Baca: Yuk, Coba Es Krim Durian Keren)
Eko mengaku untuk tahun ini, produksi durian merah hanya 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya karena kondisi cuaca yang tidak mendukung. "Tahun ini hanya sekitar 800-an buah durian merah dibandingkan tahun kemarin yang mencapai 2 ribu buah. Semuanya dari pohon durian merah yang berjumlah sekitar 200 pohon yang tersebar di 5 kecamatan," jelasnya.
Saat ini, Eko mengaku dari target 15 ribu bibit yang ditanam hingga akhir tahun, sudah ada 3 ribu bibit yang dipersiapkan. Sedangkan pohon durian yang sudah ditanam sekitar 1.500 bibit. "Masa panen antara 7 sampai 12 tahun tergantung perawatan. Ke depannya Banyuwangi diharapkan menjadi pusat pengembangan dan penelitian durian merah di Indonesia," katanya. (Baca: Kalau ke Kendal, Cicipi Kolak Durian Bu Sri)
KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Jenis durian merah Si Wuyut Desa Kemiren, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.
Selain itu, perawatan dari petani juga mempengaruhi kualitas durian merah. "Karena posisi Banyuwangi maka dibutuhkan penambahan sulfur dan dinaikkan kadar garam tanah," tambahnya.
Sementara itu Sri Wijayanti Yusuf, selaku Direktur Holtikultura Kementerian Pertanian menjelaskan varietas durian merah di Banyuwangi harus didaftarkan ke Kementrian Pertanian dan selanjutnya akan dibuat pembibitan secara formal untuk disebarkan di seluruh Indonesia.
"Ini penting untuk jangka panjang termasuk mendaftarkan indikasi geografis ke Dirjen Haki. Keuntungannya selain untuk mensejahterakan masyarakat Banyuwangi juga untuk memberikan jaminan mutu kepada konsumen. Kualitas, ketebalan daging, warna dan aromanya sama. Jadi yang membeli bibit durian merah ada standarnya. Kami siap untuk pengembangan benih dan juga petaninya," kata Sri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar